Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3) Di Bagian Filing
DOI:
https://doi.org/10.33560/jmiki.v7i1.215Keywords:
Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Petugas Rekam Medis, Faktor Manusia, Faktor Lingkungan Kerja dan Faktor Peralatan KerjaAbstract
ABSTRACT
Occupational health and safety is not only important for medical record officers but also can support work productivity. Health and safety of a good medical record worker will have a positive impact on work productivity of medical recorder so that will improve health service and benefit to hospital. Occupational risk can result in the decrease of work productivity, so efforts should be made to minimize the occurrence of the impact of occupational risk. Health and safety is intended to prevent, reduce, protect and even eliminate the risk of work accident (zero accident). Behavior of medical recorder filing section in work is one of the causes of risk of work accident, namely unsafe action and unsafe condition. Therefore it is necessary to conduct research on health and safety of medical records officer. To know health and safety of medical record employee of filing department at RSUD Banyumas based on human factor, work equipment factor, and work environment factor. This research type is case study with qualitative approach and cross sectional research design. The subject of this research is the medical recorder of the filing department of RSUD Banyumas while the object of the research is health and safety. Technique of collecting data by way of division of questioner, interview, observation, and study documentation. Data analysis techniques use reduction, data presentation and conclusion. The technique of data validity by means of technique triangulation.      The results of this study indicate that the health and safety of medical record officer filing section seen from human factors, work equipment factors, and work environment factors. In Human Factors knowledge recorder filing Health and Safety (K3) is good enough. In environmental factors temperature and humidity are in accordance with the standard, while for lighting need to be a contrast setting light so as not too dim and too bright. On the work equipment factor need maintenance, repair, improvement, replacement, and addition as needed, while for shelf filing integrated mental health needs to be replaced so as not to harm filing officer.
ABSTRAK
Kesehatan dan keselamatan kerja tidak hanya penting bagi petugas rekam medis tetapi juga dapat menunjang produktivitas kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja petugas rekam medis yang baik akan berdampak positif terhadap produktivitas kerja petugas rekam medis sehingga akan meningkatkan pelayanan kesehatan dan menguntungkan bagi rumah sakit. Risiko kecelakaan kerja dapat menimbulkan turunnya produktivitas kerja, sehingga perlu dilakukan usaha untuk meminimalisasi terjadinya dampak risiko kecelakaan kerja. Kesehatan dan keselamatan kerja dimaksudkan untuk mencegah, mengurangi, melindungi bahkan menghilangkan resiko kecelakaan kerja (zero accident). Perilaku petugas rekam medis bagian filing dalam bekerja merupakan salah satu penyebab risiko terjadinya kecelakaan kerja, yaitu unsafe action dan unsafe condition. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang kesehatan dan keselamatan kerja petugas rekam medis.Tujuan Penelitian adalah Mengetahui kesehatan dan keselamatan kerja petugas rekam medis bagian filing di RSUD Banyumas berdasarkan faktor manusia, faktor peralatan kerja, dan faktor lingkungan kerja. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan rancangan penelitian secara cross sectional. Subjek penelitian ini adalah petugas rekam medis bagian filing RSUD Banyumas sedangkan objek penelitiannya adalah kesehatan dan keselamatan kerja. Teknik pengambilan data dengan cara pembagian kuisioner, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan editing, verifikasi organizing, analizing dan tabulasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesehatan dan keselamatan kerja petugas rekam medis bagian filing berdasarkan faktor manusia, peralatan kerja, dan lingkungan kerja. Pada Faktor manusia pengetahuan petugas rekam medis bagian filing menganai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) sudah cukup baik. Pada Faktor lingkungan suhu belum sesuai standar,kelembapan sudah sesuai dengan standar,sedangkan untuk pecahayan perlu adanya pengaturan kontras cahaya agar tidak terlalu redup dan terlalu terang. Pada faktor peralatan kerja perlu pemeliharaan, perbaikan, peningkatan, penggantian, dan penambahan sesuai kebutuhan ,sedangkan untuk rak filing kesehatan jiwa terpadu perlu dilakukan penggantian agar tidak membahayan petugas filing.
Downloads
References
Azimah, H.U. (2013). Tinjuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di bagian filing RSUD Kota Semarang Tahun 2013 (Karya Tulis Ilmiah). Semarang: Program Studi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Ervianto, W. (2005). Manajemen Proyek Konstruksi (Edisi revisi). Yogyakarta: Andi.
Hasibuan, M.S.P. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Huffman, E.K. (1994). Health Information Management. Physician Record Company: Berwyn Illinois.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340 Tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit. Jakarta: Pemerintah.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis. Jakarta: Pemerintah.
Kementerian Ketenagakerjaan. (1999). Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja. Jakarta: Pemerintah.
Kuswana, W.S. (2014). Ergonomi dan K3. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Martono, E. (1990). Record Manajemen dan Filing Dalam Praktek Perkantoran Modern. Jakarta: Karya Utama
Munib, A., dkk. (2004). Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT UNNES Press.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
Siagian, S. 2003. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta : Bina Aksara.
Savitri, C. (2011). Manajemen Unit Rekam Medis. Yogyakarta: Quantum Sinergis Media.
Saraswati, D. (2016). Tinjuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Petugas Rekam Medis di ruang filing RSUD Bekasi (Karya Tulis Ilmiah). Jakarta: Program DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul Jakarta.
Sedarnayanti. (1996). Tata Kerja Dan Produktvitas Kerja Suatu Tinjauan dariAspek Ergonomi atau Kaitan antar Manusia dengan Lingkungan Kerjanya. Bandung : Mandar Maju.
Soemirat, J. (2000). Epidemiologi Lingkungan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Sulaksmono, M. (1997). Manajemen Keselamatan Kerja. Surabaya: Penerbit Pustaka.
Suma’mur. (2009). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Jakarta: CV Gunung Agung.
Syartini, T. (2010). Penerapan SMK3 dalam Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di PT Indofood CBP Sukses Makmur Divisi Noodle Cabang Semarang (laporang magang). Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. (1970). Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. (2009). Jakarta: PT Armas Duta Jaya.