Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Informed Consent Pasien Bedah di Rumah Sakit Tk. III dr. Reksodiwiryo Padang
DOI:
https://doi.org/10.33560/jmiki.v8i1.246Keywords:
KELENGKAPAN, INFORMED CONSENTAbstract
Kelengkapan pengisian lembar Informed Concent, diperoleh sebesar 66,3%. Artinya, angka kelengkapan pengisian lembar Informed Consent rekam medis belum mencapai standar pelayanan minimal rekam medis di rumah sakit yakni sebesar 100%. Hal ini disebabkan karena :
- Petugas rekam medis (Man) secara kuantitas masih kurang, pengembangan sumber daya manusia/tenaga berupa pelatihan belum pernah dilakukan, serta sistem reward dan punishment tidak ada.
- SOP penyelenggaraan rekam medis tersedia di intalasi rekam medis, namun belum disosialisasikan kepada semua petugas rekam medis dan tenaga medis yang ada sehingga penyelenggaraannya belum sepenuhnya sesuai dengan SOP.
- Kendala proses pencatatan sering terjadi lupa dalam pengisian lembar informed consent.
- Analisis isi rekam medis dalam penyelenggaraan sistem pelayanan rekam medis Rumah Sakit Tk.III dr. Reksodiwiryo belum optimal.
Downloads
References
Budiyanti, H dan Damayanti, NA. (2015). Penilaian Kebutuhan Pelatihan pada Tingkat Individu Petugas Rekam Medis. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Vol. 3 No.1, Hal 70-79. [Online]. Diakses dari : Http//media.neliti.com. 13 Maret 2017.
Dahlan, S. (2010). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan : Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat. Edisi 5. Jakarta : Salemba Medika.
Depkes RI. (1997). Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik.
DPR RI. (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Jakarta.
Feriawati, P dan Kusuma, AP. (2015). Faktor – Faktor Keterlambatan Pengklaiman BPJS Di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang Tahun 2015. [Online]. Diakses dari : Http://eprints.dinus.ac.id. 15 Januari 2017.
Hanafiah, MJ dan Amri, A. (2012). Etika kedokteran dan Hukum Kesehatan. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Hasibuan, Malayu.S.P. 2009. Manajemen : Dasar, Pengertian, dan Masalah Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara
Hatta, GR. (2008). Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia.
Herfiyanti, L. (2015). Kelengkapan Informed Consent Tindakan Bedah Menunjang Akreditasi JCI Standar HPK 6 Pasien Orthopedi. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol.3 No.2, hal 81-87.
Huffman, EK. (1994). Health Information Management. Tenth Edition. Physicians Record Company. Berwyn : Illinois. Terjemahan Erkadius. (2013). Manajemen Informasi Kesehatan I. Diktat Perkuliahan. Padang: Apikes Iris.
Huffman, EK. (1994). Health Information Management. Tenth Edition. Physicians Record Company. Berwyn : Illinois. Terjemahan Erkadius. (2011). Manajemen Informasi Kesehatan II. Diktat Perkuliahan. Padang: Apikes Iris.
Huffman, EK. (1994). Health Information Management. Tenth Edition. Physicians Record Company. Berwyn : Illinois. Terjemahan Erkadius. (2011). Manajemen Informasi Kesehatan III. Diktat Perkuliahan. Padang: Apikes Iris.
Kemenkes RI. (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Jakarta. Direktorat Jendral Pelayanan Medik.
Kemenkes RI.(2007). Keputusan Menteri Kesehatan RINo 337 Tahun 2007 tentang Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan.
Pamungkas TW, Marwati T, dan Solikhah. (2010). Analisis Ketidaklengkapan Pengisian Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Jurnal Kesmas Vol 4 No 1 Januari 2010 hal 17-28. [Online]. Diakses dari : Http://journal.uad.ac.id. 15 Januari 2017.
Permenkes RI. (2008). Rekam Medis. Jakarta: Direktorat Jendral Pelayanan Medik.
Permenkes RI. (2013). Peraturan Menteri Kesehatan No 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Perekam Medis. Jakarta. Direktorat Jendral Pelayanan Medik.
Prayogo, PD, Lestari , T, dan Wariyanti, AS. (2015). Analisis Kelengkapan Pengisian Formulir Informed Consent Tindakan Open Reduction Internal Fixtion/ORIF. Jurnal Rekam Medis, Vol IX No.2, hal 41-45. [Online]. Diakses dari : Http://ejurnal.stikesmhk.ac.id. 12 Januari 2017.
Sabarguna, B. (2003). Organisasi dan Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta: Konsorium Rumah Sakit Islam Jateng DIY.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif. dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprapti, SR. 2001. Etika Kedokteran Indonesia. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo. Jakarta
Wijono, D. (1999). Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press.