Analisis Akurasi Koding Pada Pengembalian Klaim BPJS Rawat Inap Di RSUP Fatmawati Tahun 2016

Authors

  • Laela Indawati Universitas Esa Unggul

DOI:

https://doi.org/10.33560/jmiki.v7i2.230

Keywords:

Akurasi Koding, BPJS, ICD 10, JKN, Klaim

Abstract

Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap perkembangan keilmuan dan dapat meminimalkan pengembalian klaim BPJS terkait koding. Adanya pengembalian klaim rawat inap pasien BPJS terkait akurasi koding atau ketidaksesuaian pengkodean terhadap diagnosis dan tindakan sebesar 30% dari berkas yang dikembalikan menjadi latar belakang penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan studi kasus. Tehnik pengumpulan data berupa observasi, studi literature dan wawancara.Penyebab pengembalian klaim pasien rawat inap terkait akurasi koding diantaranya karena kurangnya pemeriksaan penunjang pendukung diagnosis, ketidaktepatan pemberian kode oleh koder, dan ketidaksesuaian dengan rule MB dan konsensus. Disarankan ada satu pedoman kerja yang mengatur tugas hak wewenang dan tanggung jawab dari masing masing profesi seperti dokter, koder, dan verifikator BPJS.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adeleke, Ibrahim Taiwo.(2015). Current clinical coding practices and implementation of ICD-10 in Africa: A survey of Nigerian hospitals. American Journal of Health Research, 2015; 3(1-1): 38-46.

Bowman, E, & Abdelhak, Mervat. (2001). Coding, classification, and reimbursement systems. Health information: management of a strategic resource. 2nd edition. Philadelphia: WB Saunders Company,2001.p229-258.

Campbell, Susan E., Campbell, Marion K., Grimshaw, Jeremy M., & Walker, Anne E.(2001). A systematic review of discharge coding accuracy. Journal of Public Health;2001:23(3):205-211.

Cheng, Ping; Gilchrist, Annette.(2009). The Risk and Consequences of Clinical Miscoding Due To Inadequate Medical Documentation : A Case Study of the Impact on Health Services Funding. Health Information Management Journal; 2009: Vol. 38 No I.

Danuri, Ahmad.(2006) Analisis penyebab terjadinya data ungroupable menurut tahapan pengumpulan form case-mix IR-DRG 2,0 di RSUP dr Kariadi Semarang. Skripsi Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

Dimick, Chris.(2010). Achieving Coding Consistency. Journal of AHIMA;2010:81:7.

Dirjen YanMed, Depkes RI, Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. DepKes RI, 2006. Jakarta.

Eramo, Lisa A.(2012). Don't let fear prevent coders from learning ICD-10.

Ernawati, D; Kresnowati, L. (2013). Studi Kualitatif tentang Kompetensi Tenaga Koder dalam Proses Reimbursement Berbasis System Case-mix di Beberapa Rumah Sakit yang Melayani Jamkesmas. Penelitian Internal LPPM Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2013.

Farhan, J., S. Al-Jummaa, A. A. Alrajhi, H. Al-Rayes, and A. Al-Nasser. (2005). Documentation and Coding of Medical Records in a Tertiary Care Center: A Pilot Study. Annals of Saudi Medicine;2005:1:46–49.

Farzandipour, Mehrdad, & Sheikhtaheri, Abbas.(2009). Evaluation of Faktors Influencing Accuracy of Principal Procedure Coding Based on ICD-9-CM: An Iranian Study. Perspectives in Health Information Management;2009: 6(5):p.1-5.

http://www.kompasiana.com/tonangardyanto/rs-dan-verifikator maribergandengtangan_5754b85e727a61750968bec5

Ifalahma, Darah. (2013). Hubungan Pengetahuan Coder Dengan Keakuratan Kode Diagnosis Pasien Rawat Inap Jaminan Kesehatan Masyarakat Berdasarkan ICD-10 Di RSUD Simo Boyolali. Jurnal Ilmiah Rekam Medis dan Informatika Kesehatan,INFOKES; 2 Agustus 2013:VOL.3.

Nuryati, Niko Tesni Saputro.(2015) Faktor Penyebab Ketidaktepatan Kode Diagnosis di Puskesmas Mojolaban Sukoharjo Jawa Tengah. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia; Maret 2015:Vol.3 No.1.

O'Malley, Kimberly J., Cook, Karon F., Price, Matt D., Wildes, Kimberly Raiford, Hurdle, John F., & Ashton, Carol M.(2005). Measuring Diagnoses: ICD Code Accuracy. Health Services Research;2005:40(5p2):1620-1639.

Santos, Suong; Murphy, Gregory; et.al,. (2008). Organizational Faktors Affecting The Quality of Hospital Clinical Coding. Health Information Management Journal; 2008:Vol. 37 No. I

Silfen, E. (2006). Documentation and Coding of ED Patient Encounters: An Evaluation of the Accuracy of an Electronic Medical Record. American Journal of Emergency Medicine; 2006:6:p. 664–678.

Republik Indonesia. Permenkes RI No. 337/Menkes/SK III/2007 tentang Rekam Medis

Republik Indonesia . Permenkes No. 27 Tahun 2014 Tentang Juknis INA CBGs .

Kementerian Kesehatan. Surat Edaran No. HK.03.03/MENKES/63/2016 Tentang Pedoman Penyelesaian Permasalahan Klaim INA-CBG Dalam Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional.

Van Walraven, C., & Demers, S. V. (2001). Coding diagnoses and procedures using a high-quality clinical database instead of a medical record review. Journal Of Evaluation In Clinical Practice;2001:7(3):289-297.

World Health Organization. ICD-10. World Health Organization, ICD-10, 2016, Volume 2 : Instruction Manual, Geneva.

Published

2019-10-04

How to Cite

Indawati, L. (2019). Analisis Akurasi Koding Pada Pengembalian Klaim BPJS Rawat Inap Di RSUP Fatmawati Tahun 2016. Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, 7(2), 113. https://doi.org/10.33560/jmiki.v7i2.230

Issue

Section

Artikel